08.39 |
TUGAS PEMBELAJARAN ELEKTRONIK
“LAJU REAKSI”
Disusun Oleh :
Devia Maya Silviany (A1F008002)
Hanni Susanty (A1F008006)
Hendra Irawan (A1F008007)
Herlita Widiyanti (A1F008036)
Kristina Mulia (A1F008039)
Meria Nisa (A1F008042)
Riri Atmiati (A1F008049)
Nesti (A1F008046)
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011
STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR& INDIKATOR
1. STANDAR KOMPETENSI
- Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
2. KOMPETENSI DASAR
3.1 Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3. INDIKATOR
1. Menjelaskan kemolaran larutan
2. Menghitung kemolaran larutan
3. Menjelaskan pengertian laju reaksi
4. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
PERTEMUAN PERTAMA
2 x 45 menit
Indikator
1. Menjelaskan kemolaran larutan
2. Menghitung Kemolaran larutan
PERTEMUAN PERTAMA
2 x 45 menit
Indikator
1. Menjelaskan kemolaran larutan
2. Menghitung Kemolaran larutan
A. KONSEP LAJU REAKSI
Laju dalam konsep fisika
V = jarak
waktu
Laju adalah perbandingan antara jarak yang ditempuh benda dengan satuan waktu
1. Pengertian laju reaksi
Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda. Meledaknyapetasan, adalah contoh reaksi yang berlangsung dalam waktu singkat. Proses perkaratan besi, pematangan buah di pohon, dan fosilisasi sisa organisme merupakan peristiwa- peristiwa kimia yang berlangsung sangat lambat. Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi (produk).
Pereaksi (reaktan) → Hasil reaksi (produk)
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu. 2. Molaritas larutan (M) dan penggunaannya
Reaksi zat dalam bentuk larutan sering dipengaruhi oleh perbandingan komponen penyusun larutan. Larutan biasanya disebut encer, bila mengandung sedikit zat terlarut. Encer pekatnya larutan disebut konsentrasi. Satuan laju reaksi umumnya dinyatakan dengan mol/liter.detik. Molaritas (mol/ liter) adalah ukuran yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutannya.
Adakalanya, larutan yang tersedia di laboratorium adalah larutan-larutan yang konsentrasinya sangat tinggi (larutan pekat), sehingga bila kita memerlukan larutan dengan konsentrasi rendah maka kita perlu mengencerkannya terlebih dahulu. Pengenceran adalah penambahan zat pelarut ke dalam suatu larutan yang pekat untuk mendapatkan larutan baru yang konsentrasinya lebih rendah. Jumlah mol sebelum pengenceran harus sama dengan jumlah mol setelah pengenceran, sehingga:
n1 = n2
M1V1 = M2 V2
Hubungan kuantitatif antara perubahan konsentrasi dengan laju reaksi dinyatakan dengan Persamaan Laju Reaksi atau Hukum Laju Reaksi. Untuk reaksi:
pA + qB rC
maka bentuk umm persamaan lajunya adalah:
v = k [A]m [B]n
dimana:
v = laju reaksi (mol/ Liter. s)
k = tetapan laju reaksi
m = orde/tingkat reaksi terhadap A
n = orde/tingkat reaksi terhadap B
[A] = konsentrasi awal A (mol/ Liter)
[B] = konsentrasi awal B (mol/ Liter)
Tingkat reaksi (orde reaksi) tidak sama dengan koefisien reaksi. Orde reaksi hanya dapat ditentukan melalui percobaan. Tingkat reaksi total adalah jumlah tingkat reaksi untuk setiap pereaksi.
Orde reaksi total = m + n
Orde reaksi menunjukkan hubungan antara perubahan konsentrasi pereaksi dengan perubahan laju reaksi. Hubungan antara kedua besaran ini dapat dinyatakan dengan grafik orde reaksi.
• Pada reaksi orde nol, laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi pereaksi
Pada reaksi orde satu, laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi. Jika konsentrasi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya pun akan dua kali lebih cepat dari semua
Pada reaksi orde dua, kenaikan laju reaski akan sebanding dengan kenaikan konsentrasi pereaksi pangkat dua. Bila konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya akan naik menjadi empat kali lipat dari semula
Dengan demikian, jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya menjadi b kali; sehingga orde reaksi terhadap zat tersebut adalah :
Pada reaksi orde satu, laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi. Jika konsentrasi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya pun akan dua kali lebih cepat dari semua
Pada reaksi orde dua, kenaikan laju reaski akan sebanding dengan kenaikan konsentrasi pereaksi pangkat dua. Bila konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya akan naik menjadi empat kali lipat dari semula
Dengan demikian, jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya menjadi b kali; sehingga orde reaksi terhadap zat tersebut adalah :
a x = b dimana x = orde reaksi
PERTEMUAN KEDUA
2 x 45 menit
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian laju reaksi
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
PERTEMUAN KEDUA
2 x 45 menit
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian laju reaksi
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
1. Konsentrasi
Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi dan reaksi berlangsung semakin cepat.
Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, makin besar laju reaksinya
2. Luas permukaan sentuh
Mana yang lebih luas permukaannya? Sepotong tahu utuh atau sepotong tahu dipotong 4?
Sekarang! Mana yang lebih luas permukaannya, gula berukuran butir kasar atau gula berukuran butiran halus?
Mana yang lebih mudah larut, gula yang berukuran butir kasar atau yang berukuran butiran halus ?
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Mana yang lebih mudah larut, gula yang berukuran butir kasar atau yang berukuran butiran halus ?
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Laju reaksi berbanding lurus dengan luas permukaan reaktan
3. Temperatur
Ilustrasi suhu terhadap laju reaksi
Ketika membuat teh manis, gula dimasukkan ke dalam air panas sehingga gula lebih cepat larut. Coba bayangkan jika gula itu dimasukkan ke air dingin. Apa yang terjadi ??
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu energi kinetik partikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakn banyaknya tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut meningkat sehingga makin banyak partikel yang memiliki energi kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea).
Kenaikan suhu akan memperbesar laju reaksi
Hubungan ini ditetapkan dari suatu percobaan, misal diperoleh data sebagai berikut:
Suhu (oC) | Laju reaksi (M/detik) |
10 20 30 40 t | 0,3 0,6 1,2 2,4 Vt |
Dari data diperoleh hubungan: Setiap kenaikan suhu 10 oC, maka laju mengalami kenaikan 2 kali semula, maka secara matematis dapat dirumuskan
Dimana :
4.Katalisator
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan harga energi aktivasi (Ea). Katalisis adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan suatu katalis. Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia tidak mempengaruhi perbedaan energi antara produk dan pereaksi. Dengan kata lain, penggunaan katalis tidak akan mengubah entalpi reaksi
Dimana :
Vt = laju reaksi pada suhu t
Vo = laju reaksi pada suhu awal (to)
Perhatikan gambar disamping, terlihat. Seorang anak dan ayahnya sedang Berjalan kaki menuju rumahnya. Beberapa saat kemudian sang anak yang melihat ada delman yang melintas Dihadapan mereka, memiliki keinginan Untuk menaiki delman tersebut, sedangkan sang ayah tetap berjalan kaki. Dari ilustrasi tersebut, siapakah yang duluan sampai ke rumah???
Gambar 3.2 Grafik energi pengaktifan berkurang dengan adanya katalis
Berdasarkan wujudnya, katalis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu katalis homogen dan katalis heterogen.
a. Katalis homogen
Katalis homogen adalah katalis yang berada dalam fasa yang sama dengan molekul pereaksi. Banyak contoh dari katalis jenis ini baik dalam fasa gas maupun dalam fasa cair atau larutan.
Contoh:
• Katalis dan pereaksi berwujud cair
2H2O2 (aq) H2O (l) +O2 (g)
• Katalis dan pereaksi berwujud gas
2SO2 (g) + O2 (g) ⎯⎯NO⎯(g)⎯→ 2SO3 (g)
b. Katalis heterogen
Katalis heterogen berada dalam fasa yang berbeda dengan pereaksi; biasanya ada dalam bentuk padatan. Katalis heterogen biasanya melibatkan pereaksi fasa gas yang terserap pada permukaan katalis padat.
Terdapat dua jenis proses penyerapan gas pada permukaan padat, yaitu adsorpsi (penyerapan zat pada permukaan benda) dan absorpsi (penyerapan zat ke seluruh bagian benda).
Contoh:
Katalis berwujud padat, sedangkan pereaksi berwujud gas.
• 2SO2 (g) + O2 ⎯⎯v2O⎯5(8)⎯→ 2SO3 (g)
• C2H4 (g) + H2 (g) ⎯⎯Ni(8⎯)→ C2H6 (g)
c. Autokatalis
Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang dapat berperan sebagai katalis.
Contoh:
MnSO4 yang dihasilkan dari reaksi kalium permanganat dengan asam oksalat dalam suasana asam merupakan autokatalis reaksi tersebut.
2 KMnO4(aq) + 5 H2C2O(aq) + 3 H2SO4(aq) → 2 MnSO4(aq) + K2SO4 (aq)
+ 8H2O(l) + 10 CO2(g)
Disamping itu, ada beberapa zat yang dapat memperlambat suatu reaksi. Zat tersebut dinamakan antikatalis, karena sifatnya berlawanan dengan katalis.
• Inhibitor
Inhibitor adalah zat yang memperlambat atau menghentikan jalannya reaksi.
Contoh: SnCl2 bersifat inhibitor pada reaksi :
H2SO3 + udara H2SO4
• Racun katalis
Racun katalis adalah zat yang dalam jumlah sedikit dapat menghambat kerja
katalis.
Contoh:
CO2,CS2, atau H2S merupakan racun katalis pada reaksi :
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l)
Evaluasi
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Larutan NaCl (Mr = 58,5) mempunyai konsentrasi 0,2 M; artinya dalam .…
A. 1 liter larutannya terdapat 2 gram NaCl
B. 1 liter pelarutnya terdapat 0,2 mol NaCl
C. 2 liter pelarutnya terdapat 0,4 mol NaCl
D. 500 mL pelarutnya terdapat 4 gram NaCl
E. 500 mL larutannya terdapat 0,2 mol NaCl
2. Ke dalam 250 mL larutan 0,1 M NaOH, dilakukan pengenceran dengan
menambahkan 500 mL air. Kemolaran larutan sekarang adalah .…
A. 0,02 M D. 0,04 M
B. 0,3 M E. 0,033 M
C. 0,025 M
3. Molaritas larutan Ca(OH)2 yang dibuat dengan melarutkan 0,10 mol Ca(OH)2 ke
dalam air sampai volumenya 2 liter adalah .…
A. 2,50 M D. 0,20 M
B. 2,00 M E. 0,05 M
C. 0,50 M
4. Jika perubahan konsentrasi salah satu pereaksi tidak mempengaruhi laju reaksi,
maka orde reaksi terhadap pereaksi tersebut adalah .…
A. 4 D. 1
B. 3 E. 0
C. 2
GLOSARIUM
SOAL-SOAL LATIHAN BAB 3
60
5. Laju reaksi untuk persamaan: P + Q PQ
Pada setiap saat dapat dinyatakan bahwa .…
A. penambahan konsentrasi P tiap satuan waktu
B. penambahan konsentrasi P dan Q tiap satuan waktu
C. penambahan konsentrasi P, Q dan PQ tiap satuan waktu
D. penambahan konsentrasi PQ tiap satuan waktu
E. penambahan konsentrasi P dan PQ tiap satuan waktu
6. Pada reaksi:
3A (g) +B (g) + 2C (g) D(g) + 2E (g)
Jika kecepatan pembentukan D adalah = k [A][B]2
Maka kecepatan reaksinya tidak dipengaruhi oleh perubahan .…
A. temperatur D. konsentrasi B
B. suhu E. konsentrasi C
C. konsentrasi A
7. Laju reaksi dari A (g) + B (g) C (g) adalah v = k [A][B]2. Jika volume yang
ditempati gas-gas tersebut diubah menjadi kali volume semula, maka laju
reaksinya dibandingkan semula akan menjadi .…
A. kali D. kali
B. 16 kali E. 64 kali
C. 32 kali
8. Grafik yang menyatakan reaksi orde satu adalah .…
A. D.
B. E.
C.
9. Kenaikan suhu akan mempercepat laju reaksi karena .…
A. kenaikan suhu akan menyebabkan konsentrasi pereaksi meningkat
B. frekuensi tumbukan semakin tinggi
C. dalam reaksi kimia suhu berperan sebagai katalisator
61
D. kenaikan suhu akan mengakibatkan turunnya energi aktivasi
E. energi kinetik partikel-partikel yang bereaksi semakin tinggi
10. Suatu katalis mempercepat reaksi dengan cara meningkatkan .…
A. jumlah tumbukan molekul
B. energi kinetik molekul
C. perubahan entalpi
D. energi aktivasi
E. jumlah molekul yang memiliki energi di atas energi aktivasi
Refrensi
• Petrucci, Ralph. H, 1992. Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern. Terjemahan Suminar. Jakarta: Erlangga
• Brady, James E. dan J.R. Holum. 1988. Fundamentals of Chemistry. Edisi 3, New York: Jon Willey & Sons, Inc.
- Parning, Horale, Tiopan, 2006, Kimia SMA Kelas XI Semester I, Jakarta: Yudistira
Langganan:
Postingan (Atom)